Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf O
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Obat jauh penyakit hampir. | dalam kesusahan sukar mendapatkan pertolongan; berada dalam kesukaran. |
Ombak yang kecil jangan diabaikan. | perkara kecil yang mungkin mendatangkan bahaya perlu diperhatikan juga. |
Ombaknya kedengaran, pasirnya tidak kelihatan. | telah kedengaran beritanya, tetapi belum ada buktinya. |
Orang berdendang di pentasnya, orang beraja di hatinya. | menurutkan rasa (sesuka) hati masing-masing. |
Orang berdendang di pentasnya. | orang berkuasa di rumahnya masing-masing. |
Orang bini-binian beranak tak boleh disuruh. | pekerjaan yang tidak tetap selalu mendatangkan rugi;. |
Orang dahaga diberi air. | menolong orang yang kesusahan; memberi pelajaran kepada orang yang sungguh-sungguh ingin menambah pengetahuannya. |
Orang haus diberi air, orang lapar diberi nasi. | mendapat apa yang sangat diinginkan. |
Orang mandi bersiselam, awak mandi bertimba. | orang mendapat keuntungan besar berlimpah-limpah, awak mendapat keuntungan kecil saja. |
Orang mengantuk disorongkan bantal. | memperoleh apa yang diinginkannya;. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf O
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Orang muda selendang dunia, orang kaya suka dimakan. | (untuk puji-pujian maksudnya) orang muda perhiasan dunia, orang kaya yang pemurah. |
Orang pembuat periuk, bertanak di tembikar. | yang membuatnya sendiri biasanya tidak memakai buatannya yang baik, melainkan memakai buatannya yang buruk-buruk. |
Orang penggamang mati jatuh. | siapa yang tidak memiliki keberanian tidak akan sampai maksudnya. |
Orang terpegang pada hulunya, awak terpegang pada matanya. | dalam perjanjian atau perkara orang lebih kuat pendiriannya daripada kita. |
Orang timpang jangan dicacat, ingat-ingat hari belakang. | kecelakaan yang menimpa seseorang jangan terlalu dibicarakan karena boleh jadi kita mengalami hal yang sama di kemudian hari. |
Orang tua diajar makan pisang. | orang yang sudah tahu (ahli, pandai) tidak usah diajari. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar