Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf P
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Pendekar elak jauh. | orang yang sangat hati-hati dan senantiasa bersiap mengelakkan bahaya yang mengancam. |
Pengaduan berdengar, salah bertimbang. | keluh kesah mendapat perhatian dari orang yang berkuasa. |
Pengayuh sama di tangan, perahu sama di air. | tidak perlu takut-takut (rendah diri) karena sama kekuatannya. |
Pepat di luar, rancung (pancunya) di dalam. | baik (suci dan sebagainya) pada lahirnya, tetapi batinnya (hatinya) jahat. |
Pepat kuku seperti bulan tiga hari. | amat elok bentuk atau tokohnya. |
Perahu bertambatan, dagang bertepatan. | usaha dagang yang teratur dan sesuai tempatnya. |
Perahu papan bermuat intan. | sesuatu yang tidak layak diperjodohkan. |
Perahu sudah di tangan, perahu sudah di air. | sudah siap sedia segala keperluan untuk melakukan suatu pekerjaan. |
Perang bermalaikat, sabung berjuara. | Tuhanlah yang menentukan kalah menang. |
Pergi berempap, pulang eban. | pulang pokok (tidak beruntung dan tidak merugi). |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf P
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Pergi tempat bertanya, pulang tempat berberita (berkenaan dengan orang cerdik pandai). | jika akan berangkat, hendaklah meminta nasihatnya dahulu, dan jika pulang, hendaklah memberi laporan kepadanya;. |
Perkawinan tempat mati. | perkawinan yang sungguh-sungguh dilakukan sesuai dengan cita-cita hidup berumah tangga yang bahagia. |
Permata lekat di pangkur. | tidak pada tempatnya. |
Perut panjang sejengkal. | merasa kecewa (tidak senang). |
Pijat-pijat menjadi kura-kura. | orang hina (bodoh) yang menjadi orang besar. |
Pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna. | bila hendak melakukan atau mengerjakan sesuatu, hendaknya dipertimbangkan lebih dahulu baik buruknya. |
Pikir itu pelita hati. | menggunakan akal budi dan mempertimbangkan segala sesuatu dengan baik menjadikan seseorang lebih bijaksana. |
Pilih-pilih ruas, terpilih pada buku (terkena buku buluh). | mendapat yang buruk karena terlalu memilih. |
Pinang pulang ke tampuknya. | sudah pada tempatnya; sudah cocok benar. |
Pinggan tak retak, nasi tak dingin. | cermat dalam melakukan suatu pekerjaan. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf P
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Pipinya sebagai pauh dilayang. | pipinya amat elok. |
Pipit meminang anak enggang. | orang miskin (berderajat rendah) meminang orang kaya (berderajat tinggi dan sebagainya). |
Pipit menelan jagung. | mendapat kesusahan karena hendak menyamai orang kaya (besar dan sebagainya). |
Pipit pekak makan berhujan. | sangat rajin. |
Pisang tidak berbuah dua kali. | nasib baik biasanya hanya sekali saja ditemui. |
Potong hidung rusak muka. | orang yang berbuat kurang baik terhadap keluarga sendiri akan beroleh malu juga. |
Pucat seperti mayat. | sangat pucat, pucat pasi. |
Pucuk dicinta ulam tiba (hendak ulam pucuk menjulai). | mendapat sesuatu yang lebih daripada apa yang diharapkan. |
Pucuk diremas dengan santan, urat direndam dengan tengguli, lamun peria pahit juga. | orang yang tabiatnya jahat, sekalipun diberi kekayaan dan pangkat, sifatnya tidak akan berubah. |
Pucuk layu disiram hujan. | orang susah mendapat kesenangan. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf P
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Pukat terlabuh, ikan tak dapat. | pekerjaan yang sia-sia belaka. |
Pukul anak, sindir menantu. | menyindir seseorang dengan mengata-ngatai atau memarahi orang lain. |
Pulau sudah lenyap, daratan sudah tenggelam. | sudah tidak ada harapan lagi (gagal sama sekali). |
Punggung parang sekalipun jika selalu diasah, akan tajam juga. | sebodoh-bodoh orang, apabila selalu belajar, akan pandai juga. |
Punggur rebah belatuk menumpang mati. | jika orang yang menjadi pelindung (seperti majikan dan sebagainya) jatuh, anak buahnya pun akan menderita akibatnya. |
Pusat jala pumpunan ikan. | (menjadi) tempat berkumpul atau menjadi pusat berbagai-bagai hal (urusan); pusat pemerintahan. |
Putih tapaknya lari. | berlari cepat (karena ketakutan). |
Putus kelikir , rompong hidung. | sesuatu yang hendak dikuasai menjadi terlepas sama sekali. |
Puyu di air jernih. | hidup dalam kesenangan. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar