Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf S
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Seludang menolakkan mayang. | memperlihatkan atau kelihatan kecantikannya (isi hatinya, kesombongannya, dan sebagainya). |
Semanis-manis gula ada pasir di dalamnya (manis-manis gula berpasir jua, sepahit-pahit jadam menjadi obat). | bujuk rayu yang lemah-lembut adalah berisi tipu dan perkataan yang keras itu kadang-kadang menjadi kebajikan diri. |
Sembunyi tuma (kepala tersuruk) ekor kelihatan. | merasa tidak ada yang mengetahui, tetapi sebenarnya sudah diketahui orang banyak. |
Sembunyi tuma kepala tersuruk, ekor kelihatan. | menutup-nutupi perbuatan jahat yang sudah diketahui orang. |
Sembunyi-sembunyi puyuh. | 1 menutupi perbuatan jahat yang telah diketahui orang; 2 sengaja tidak mau tahu akan perkara (bahaya dan sebagainya) yang sungguh (akan) terjadi. |
Semisal udang dalam tangguk. | sedang dalam kesusahan (kesukaran). |
Semut dipijak tidak mati, gajah diarung bergelimpangan (semut terpijak tidak mati, alu tertarung patah tiga). | perihal cara berjalan seorang perempuan yang baik lagi teratur (tidak terlalu lambat dan tidak terlalu cepat). |
Sendok berdengar-dengar, nasi habis budi dapat. | karena pekerjaan dilakukan kurang hati-hati, akhirnya mendapat malu karena rahasia terbuka kepada orang lain;. |
Sendok besar tak mengenyang. | tidak ada buktinya;. |
Sendok dan periuk lagi berantuk (sendok dengan belanga lagi berlaga). | sahabat baik (suami istri dan sebagainya) adakalanya berselisih juga;. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf S
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Senjata makan tuan. | sesuatu yang direncanakan untuk mencelakakan orang lain, tetapi berbalik mengenai diri sendiri. |
Seorang budi-budian, seorang tabung seruas. | dua orang yang sangat berbeda tabiatnya (seorang banyak akal liciknya, seorang lagi lurus hati). |
Seorang ke hilir seorang ke mudik. | tidak ada persesuaian perasaan dan pikiran antara laki bini, sahabat, dan sebagainya. |
Seorang makan cempedak, semua kena getahnya. | seorang berbuat salah, semua dianggap bersalah juga. |
Sepala-pala mandi biarlah basah. | mengerjakan sesuatu janganlah tanggung-tanggung;. |
Sepandai-pandai membungkus yang busuk berbau juga. | perbuatan yang salah, meskipun dirahasiakan, lama-lama akan ketahuan juga. |
Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu gawal juga. | sepandai-pandai orang, sekali-sekali keliru juga. |
Sepanjang tali beruk. | terlalu panjang sehingga membosankan (tentang pidato, doa yang panjang). |
Sepasin dapat bersiang. | mendapat keuntungan tidak dengan sengaja. |
Sepenggalah matahari naik. | alamat waktu, kira-kira pukul 08.00 atau 09.00. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf S
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Seperti abu di atas tunggul (seperti abu di atas tunggul, datang angin terbanglah dia). | tidak tetap kedudukannya (sewaktu-waktu dapat dipecat dan sebagainya). |
Seperti air basuh tangan. | sesuatu yang mudah didapat. |
Seperti anjing bercawat ekor. | pergi atau menghindar karena malu dan sebagainya. |
Seperti anjing terpanggang ekor. | mendapat kesusahan yang amat sangat sehingga tidak keruan tingkah lakunya. |
Seperti antan pencungkil duri. | pekerjaan atau usaha yang sia-sia. |
Seperti api dalam sekam. | hal-hal tidak baik yang tidak tampak. |
Seperti api makan (di dalam) sekam. | perasaan cinta kasih (dendam dan sebagainya) yang tersembunyi. |
Seperti ayam pulang ke pautan. | sudah pada tempatnya. |
Seperti batang mengkudu, dahulu dengan bunga. | perihal orang yang mau lekas marah sebelum diketahui benar kesalahan orang yang hendak dimarahinya itu. |
Seperti belanda minta tanah, diberi kuku hendak menggarut. | apabila seseorang diberi sedikit, ia mengajukan lebih banyak lagi. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf S
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Seperti belut pulang ke lumpur. | kembali ke tempat yang diinginkan (disenangi). |
Seperti beranak besar hidung. | perihal seseorang yang sebentar-sebentar menengok atau memperlihatkan barang yang baru diperolehnya. |
Seperti bertih direndang. | berdetusan tidak henti-hentinya (bunyi senapan dan sebagainya). |
Seperti biji saga rambat di atas talam. | tidak berpendirian tetap; selalu berubah. |
Seperti birah dengan keladi. | hampir sama. |
Seperti birah tidak berurat. | sangat malas (sebentar-sebentar berbaring dan sebagainya). |
Seperti birah tumbuh di tepi lesung. | lekas subur (besar);. |
Seperti bisai makan sepinggan. | berpatutan (sesuai) benar. |
Seperti buah bemban masak. | air mata yang jatuh berderai-derai. |
Seperti buah bemban. | tidak kaku. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar