Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf T
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Tidak (belum) berbau telunjukmu. | tak boleh jadi; mustahil begitu. |
Tidak ada orang menggaruk ke luar badan. | biasanya orang berpihak kepada kaum keluarganya (golongannya) apabila ada perselisihan. |
Tidak berluluk mengambil cekarau. | mendapat untung tidak dengan bersusah payah. |
Tidak dibawa orang sehilir semudik. | tidak dibawa orang bergaul (tersisih) dalam masyarakat karena suatu sebab atau karena tingkah lakunya tidak disetujui masyarakat. |
Tidak hujan lagi becek, ini pula hujan. | sedangkan kita tidak berbuat saja disangka orang, terlebih pula kalau kita benar-benar berbuat. |
Tidak kekal bunga karang. | hal kekayaan (kemuliaan, hasil, dan sebagainya) yang tidak berlangsung lama. |
Tidak kelih mau tengok. | ingin mendapat sesuatu, tetapi segan berusaha. |
Tidak makan benang. | tidak masuk akal; tidak benar. |
Tidak makan siku-siku. | 1 cakap orang yang berleleran saja, tiada langsung ke tujuannya; 2 tidak baik; tidak patut;. |
Tidak tahu antah terkunyah. | tidak merasa melakukan sesuatu yang tidak patut. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf T
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Tidak terindang dedak basah. | perkara (perselisihan dsb) yang sangat sulit penyelesaiannya. |
Tidur bertilam air mata. | sangat sedih karena merindukan kekasih. |
Tidur bertilam pasir. | tidur di mana saja (karena tidak bertempat tinggal). |
Tidur di atas miang (enjelai). | tidak dapat tenang (selalu gelisah). |
Tidur tak lelap, makan tak kenyang. | sangat gelisah (karena bersusah hati, banyak pikiran, dan sebagainya). |
Timur beralih ke sebelah barat. | laki-laki yang menurut pada perintah istrinya. |
Tinggal kelopak salak. | sangat papa; sangat miskin. |
Tinggal sehelai sepinggang. | tinggal pakaian yang melekat pada tubuhnya; menjadi miskin. |
Tinggi banir tempat berlindung. | setiap hal yang istimewa ada faedahnya asal tahu menggunakannya. |
Tinggi gelepur rendah laga. | banyak cakapnya, tetapi tidak ada isinya (hasilnya, pekerjaannya); sombong;. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf T
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Tinggi terbawa oleh ruasnya. | seseorang yang masih bodoh walaupun sudah besar. |
Tingkalak menghadap mudik, lukah menghadap hilir. | segala sesuatu menurut adatnya (sifatnya, kelazimannya). |
Tohok lembing ke semak. | (perbuatan yang) sia-sia. |
Tohok raja tidak dapat dielakkan. | sukar menolak kehendak orang yang berkuasa. |
Tohok tunggang ke buruh (ke bawah). | mudah mencelakakan orang yang di bawah perintahnya. |
Tolak tangga berayun kaki. | membuang kehidupan yang sudah enak. |
Tong kosong nyaring bunyinya. | orang yang bodoh biasanya banyak bualnya. |
Tongkat membawa rebah. | orang yang disuruh menjaga sesuatu, tetapi dia sendiri yang merusaknya (mencuri dan sebagainya). |
Tua-tua keladi (kelapa). | dikatakan kepada orang yang makin tua makin baik atau makin buruk (kelakuannya). |
Tuah anjing, celaka kuda. | nasib manusia tidak sama, ada yang beruntung dan ada pula yang celaka (tidak beruntung). |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf T
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Tuah ayam boleh dilihat, tuah manusia siapa tahu. | tidak ada orang yang dapat menentukan nasib seseorang. |
Tuah melambung tinggi, celaka menimpa, celaka sebesar gunung. | berilmu tinggi, tetapi tidak mempunyai pekerjaan yang tetap sehingga hidupnya selalu susah juga. |
Tuak terbeli, tunjang hilang. | mendapat celaka (kekecewaan dan sebagainya). |
Tuba habis, ikan tak dapat. | pekerjaan yang sia-sia (tidak mendapat untung, bahkan mendapat rugi). |
Tunggang hilang berani mati. | tidak gentar menjalankan kewajiban (terutama yang mengenai bangsa dan negara). |
Tunggang hilang tak hilang. | hal ketetapan hati berani melakukan suatu pekerjaan; tidak menghiraukan bahaya ataupun mati. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar