Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf A
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Anak dipangku dilepaskan, beruk dalam rimba disusukan (disusui). | selalu membereskan (memikirkan) urusan orang lain, sedangkan urusan sendiri diabaikan. |
Anak orang, anak orang juga. | seseorang yang asing bagi kita akan tetap asing juga. |
Anak sendiri disayangi, anak tiri dibengkengi. | bagaimanapun adilnya seseorang, kepentingan sendiri juga yang diutamakan. |
Angan lalu, paham tertumbuk (angan lalu paham bertumbuk). | suatu hal yang banyak halangannya meskipun tampaknya dapat dilakukan dengan mudah; menurut pikiran (dugaan dan sebagainya) mungkin untuk dikerjakan, tetapi sukar dilaksanakan (misalnya kekurangan alat atau syarat). |
Angan-angan menerawang langit. | mencita-citakan segala sesuatu yang tinggi-tinggi. |
Angan-angan mengikat tubuh. | bersusah hati karena memikirkan yang bukan-bukan. |
Angguk bukan, geleng iya. | lain di mulut lain di hati. |
Angin berputar (bersiru) ombak bersabung. | sangat sulit (tentang perkara). |
Angin tak dapat ditangkap, asap tak dapat digenggam. | rahasia tidak selamanya dapat disembunyikan, akhirnya akan terbuka juga. |
Angkuh terbawa, tampan tinggal. | baik rupanya, tetapi tidak baik sikapnya (olok-olok kepada orang yang pesolek). |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf A
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Anjing ditepuk menjungkit ekor. | orang hina (bodoh, miskin, dan sebagainya) kalau mendapat kebesaran menjadi sombong. |
Anjing menggonggong, kafilah berlalu. | tidak menghiraukan perkataan orang lain. |
Anjing menyalak di ekor (pantat) gajah. | orang hina (lemah, kecil) hendak melawan orang berkuasa. |
Antah berkumpul sama antah, beras bersama beras. | setiap orang selalu mencari orang yang setingkat atau sederajat. |
Antan patah, lesung hilang. | tertimpa berbagai musibah (kecelakaan; kesusahan); kemalangan yang bertimbun-timbun. |
Apa gunanya kemenyan sebesar tungku kalau tidak dibakar. | tidak ada gunanya ilmu pengetahuan yang disimpan saja kalau tidak diajarkan kepada orang lain atau tidak dipraktikkan (tidak dimanfaatkan). |
Api makan sekam (dedak). | perbuatan jahat (dendam dan sebagainya) yang tidak tampak. |
Api padam, puntung berasap. | perkara yang sudah putus, tetapi timbul lagi. |
Api padam, puntung hanyut. | sudah habis (tamat) benar-benar. |
Arang habis besi binasa. | pekerjaan yang telah banyak menghabiskan tenaga dan biaya, tetapi hasilnya tidak ada. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf A
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Arang itu jikalau dibasuh dengan air mawar sekalipun, tiada akan putih. | tabiat orang yang dasarnya sudah buruk, tidak akan dapat diperbaiki lagi. |
Asal ada kecil pun pada. | kalau tidak mendapat banyak, sedikit pun cukup. |
Asal ada sama di hati, gajah terantai boleh dilepaskan. | kalau sudah ada persetujuan, apa pun halangannya dapat diatasi. |
Asal ayam pulang ke lumbung, asal itik pulang ke pelimbahan. | tabiat orang tidak akan berubah. |
Asal berinsang, ikanlah. | tidak pilih-pilih (pekerjaan, makanan, perempuan, dan sebagainya). |
Asal menugal adalah benih. | setiap perbuatan tentu akan ada hasilnya (ada yang memperhatikan). |
Asam di darat, ikan di laut (garam di laut asam di gunung) bertemu dalam belanga. | laki-laki dan perempuan kalau jodoh bertemu juga akhirnya. |
Asing lubuk, asing ikannya. | lain daerah, lain adatnya. |
Asing maksud, asing sampai. | tidak sesuai dengan yang diharapkan. |
Atap rumbia (ijuk) perabung upih. | barang yang baik bercampur dengan barang yang buruk. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf A
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Aur ditanam, betung tumbuh. | mendapat untung (laba) banyak. |
Aur ditarik sungsang. | banyak sangkut-pautnya sehingga sukar dilaksanakan. |
Awak tikus hendak menampar kepala kucing. | menghendaki sesuatu yang tidak mungkin diperoleh atau terjadi. |
Awak yang payah membelah ruyung, orang lain yang beroleh sagunya. | kita yang berusaha dan bersusah payah, tetapi orang lain yang mendapat faedahnya. |
Ayam bertelur di padi. | hidup senang dan mewah. |
Ayam ditambat, disambar elang. | malang sekali; bernasib buruk. |
Ayam hitam terbang malam. | sukar ketahuan (tentang perkara dan sebagainya). |
Ayam itik raja pada tempatnya. | setiap orang berkuasa di tempatnya atau di lingkungannya. |
Ayam laga sekandang. | berkelahi atau bertengkar dengan keluarga sendiri atau teman seperguruan. |
Ayam putih terbang siang. | mudah ketahuan (tentang perkara dan sebagainya). |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar