Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf A
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Adat dagang tahan tawar. | sudah biasa bahwa barang dagangan boleh ditawar. |
Adat diisi janji dilabuh. | adat harus dijalankan, persetujuan harus ditepati. |
Adat diisi, lembaga dituang. | melakukan sesuatu menurut adat kebiasaan. |
Adat dunia balas-membalas, syariat palu-memalu. | anjuran untuk membalas kebaikan dengan kebaikan dan saling tolong-menolong. |
Adat gunung tempatan kabut, adat teluk timbunan kapal (kapar). | biasanya orang yang berpengaruh (berkuasa dan sebagainya) menjadi tempat orang meminta pertolongan (untuk menyelesaikan perkara dan sebagainya). |
Adat hidup tolong-menolong, syariat palu-memalu. | dalam kehidupan sehari-hari harus saling menolong, dalam agama saling membantu. |
Adat pasang berturun naik. | keadaan yang selalu berubah-ubah, terutama tentang kekayaan atau kedudukan seseorang. |
Adat periuk berkerak, adat lesung berdedak. | jika seseorang ingin beroleh keuntungan dalam suatu pekerjaan, hendaklah ia dapat menanggung kesusahan. |
Adat semula jadi. | adat yang asli dan belum berubah; adat sebenar adat. |
Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung. | segala sesuatu ada tata caranya. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf A
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Agih-agih kungkang. | terlampau murah hati sehingga menderita kesusahan. |
Air beriak tanda tak dalam. | orang yang banyak cakap (sombong dan sebagainya), biasanya kurang ilmunya. |
Air besar, batu bersibak. | persaudaraan (keluarga) menjadi cerai-berai apabila terjadi perselisihan. |
Air cucuran atap jatuh ke pelimbahan juga. | biasanya sifat anak menurut teladan orang tuanya. |
Air di daun keladi (daun keladi dimandikan). | sukar diajar atau dinasihati. |
Air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa sekam. | tidak enak makan dan minum (karena terlalu sedih dan sebagainya). |
Air jernih ikannya jinak. | negeri yang serba teratur dengan penduduknya yang serba baik, baik pula budi bahasanya. |
Air lalu berkubak tohor. | uang yang diterimanya lekas habis untuk membayar utang dan sebagainya. |
Air laut asin sendiri. | orang yang suka memuji diri sendiri. |
Air susu dibalas dengan air tuba. | kebaikan dibalas dengan kejahatan. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf A
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Air tenang (biasa) menghanyutkan. | orang yang pendiam biasanya banyak pengetahuannya. |
Akal akar berpulas tak patah. | orang yang sudah pandai tidak mudah kalah dalam perbantahan. |
Akal tak sekali tiba. | tidak ada suatu usaha yang sekali terus jadi dan sempurna. |
Akik disangka batu. | merasa terhina karena salah sangka. |
Alah (kalah) membeli, menang memakai. | biarpun harganya mahal, tetapi dapat dipakai lama karena mutunya baik; barang yang baik memang mahal harganya tetapi dapat lama dipakai. |
Alah bisa karena (oleh) biasa. | segala kesukaran dan sebagainya tidak akan terasa lagi setelah biasa; teori dialahkan oleh praktik; kalah kepandaian oleh latihan; sesuatu yang sukar kalau sudah biasa dikerjakan tidak terasa sukar lagi. |
Alah bisa tegal biasa. | sesuatu menjadi biasa, dan tidak terasa sukar lagi; pengalaman praktik lebih baik daripada teori. |
Alah di rumpun betung. | kekalahan yang tidak memuaskan pihak yang kalah. |
Alah limau oleh benalu. | orang yang merugikan atau menguasai orang atau tempatnya menumpang. |
Alah main, menang sarak. | biarpun kalah main asal kehormatan diri terpelihara. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf A
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Alah menang tak tahu, bersorak boleh. | perihal seseorang yang tidak ikut campur dalam dua pihak yang sedang berbantah, tetapi hanya ikut mengejek pihak yang telah tentu kalah. |
Alah sabung menang sorak. | biarpun kalah, masih tinggi juga cakapnya. |
Alang berjawab, tepuk berbalas. | kebaikan dibalas dengan kebaikan, kejahatan dibalas dengan kejahatan. |
Alang-alang berdawat biarlah hitam. | jika mengerjakan sesuatu janganlah tanggung-tanggung. |
Alur bertempuh, jalan berturut. | dilakukan menurut adat (kebiasaan) yang lazim. |
Ampang sampai ke seberang, dinding sampai ke langit. | sudah tidak dapat didamaikan lagi (tentang perselisihan); tidak mau berbalik; tidak dapat ditawar lagi (tentang aturan). |
Amra disangka kedondong. | sesuatu yang baik disangka buruk. |
Anak ayam kehilangan induk. | ribut dan bercerai-berai karena kehilangan tumpuan. |
Anak badak dihambat-hambat. | dengan sengaja mencari bahaya. |
Anak baik menantu molek. | mendapat keuntungan yang berlipat ganda; sangat berbahagia. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar