Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf K
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Kata dahulu bertepati, kata kemudian kata bercari. | janji harus ditepati dan hanya boleh diubah setelah diperoleh kebulatan kata pula; sesuatu yang telah dijanjikan (ditentukan) dahulu harus ditepati, sedangkan hal yang timbul kemudian (belakangan) harus dimufakatkan lagi. |
Katak hendak jadi lembu. | orang hina (miskin, rendah) hendak menyamai orang besar (kaya dan sebagainya); congkak; sombong. |
Kawan gelak banyak, kawan menangis jarang bersua. | sahabat di waktu senang banyak, sahabat di waktu susah (melarat) sedikit. |
Ke bukit sama mendaki, ke lurah sama menurun. | seia sekata. |
Ke gunung tak dapat angin. | akan mendapat keuntungan tetapi gagal. |
Ke hulu kena bubu, ke hilir kena tengkalak. | tidak dapat terhindar dari bahaya. |
Ke hulu menongkah surut, ke hilir menongkah pasang. | orang yang selalu sial. |
Ke langit tak sampai, ke bumi tak nyata. | setengah-setengah, kepalang tanggung di dalam menyelesaikan pekerjaan atau mempelajari ilmu. |
Ke mana angin yang deras ke situ condongnya. | tidak teguh pendirian. |
Ke mana condong, ke mana rebah. | pekerjaan yang sudah dilakukan menurut adat atau kebiasaan. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf K
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Ke mana dialih, lesung berdedak juga,. | sesuatu yang memang merugikan (menyusahkan), di mana pun akan merugikan juga. |
Ke mana kelok lilin, ke sana kelok loyang. | tidak punya pendirian, selalu mengikut kata orang lain. |
Ke mana tumpah hujan dari bubungan, kalau tidak ke cucuran atap. | anak akan menurut sifat atau teladan orang tuanya. |
Ke mudik tentu hulunya, ke hilir tentu muaranya. | suatu maksud atau niat hendaklah tentu wujud atau tujuannya; kokoh, baik dalam soal yang kecil-kecil maupun dalam soal yang besar-besar. |
Ke sawah berlumpur ke ladang berarang. | tiap pekerjaan ada kesukarannya. |
Ke sawah tidak berlubuk, ke ladang tidak berarang. | mendapat untung dan sebagainya tidak dengan bersusah payah; tercapai maksudnya. |
Ke sawah tidak berluluk, ke ladang tidak berarang. | tidak mau bekerja; pemalas. |
Ke sungai sambil mandi. | sekali bekerja dua tiga pekerjaan terselesaikan. |
Kecil dikandung ibu, besar dikandung adat, mati dikandung tanah. | manusia itu selalu terikat oleh tata tertib masyarakat, tidak pernah bebas sama sekali. |
Kecil tapak tangan, nyiru ditadahkan. | ingin mendapat sebanyak-banyaknya. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf K
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Kecil teranja-anja, besar terbawa-bawa (sudah tua terubah tidak). | segala sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dari kecil sukar untuk mengubahnya. |
Kecil-kecil anak kalau sudah besar onak. | anak itu selagi kecil menyenangkan hati, tetapi kalau sudah besar menyusahkan hati (karena kelakuannya dan sebagainya). |
Kecil-kecil cabai rawit. | tampaknya kecil, tetapi cerdik (pemberani, membahayakan); kecil tetapi ampuh (berani). |
Kecil-kecil lada api (padi, kutuk). | kecil tetapi berani (pandai dan sebagainya). |
Kelam bagai malam dua puluh tujuh. | suatu hal atau perkara yang sangat gelap, tidak ada bayangan sedikit pun bagaimana akan memeriksa dan menyelidikinya. |
Kelam disigi, lekung ditinjau. | segala hal yang kurang terang harus diselidiki baik-baik. |
Keledai hendak dijadikan kuda. | orang bodoh hendak disamakan dengan orang pandai. |
Kelekatu hendak terbang ke langit. | hendak mencapai sesuatu yang tidak mungkin. |
Kelihatan asam kelatnya. | kelihatan sifatnya yang kurang baik. |
Kelik-kelik dalam baju. | musuh dalam selimut. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf K
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Keluar tak mengganjilkan, masuk tak menggenapkan (masuk tidak genap, keluar tidak ganjil). | hal (orang) yang tidak terpandang atau tidak diperhitungkan sedikit juga dalam masyarakat. |
Kemiri jatuh ke pangkalnya. | beroleh tempat yang pantas; kembali ke tempat asalnya. |
Kena kecipak orang berbelut. | terlibat dalam perkara orang lain; turut menderita akibat kesalahan orang lain. |
Kena kelikir. | berada di bawah kekuasaan seseorang. |
Kena pedang bermata dua. | amat sakit hatinya. |
Kena sepak belakang. | tertipu oleh perbuatan orang yang tidak mau berterus terang atau yang tidak jujur. |
Kendur menyusut, tegang memutus. | dikatakan tentang cara memerintah atau mengurus sesuatu yang kurang baik, yaitu kelemahan yang menyebabkan kekacauan dan kekerasan yang menimbulkan kerusuhan. |
Kenyang (banyak) makan garam. | sudah berpengalaman dalam hidup. |
Kepak singkat, terbang hendak tinggi. | kemampuan sedikit, cita-cita tinggi. |
Kepala sama hitam (berbulu), pendapat berlain-lain. | tiap orang berlain-lain pendapatnya. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar