Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf B
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Belum tentu hilir mudiknya. | belum tentu keputusan atau kesudahan suatu hal atau perkara. |
Belum tentu si upik si buyungnya. | belum tentu kesudahannya. |
Benci akan mencit rengkiang disunu. | sebab takut akan bahaya yang kecil, dibuanglah keuntungan yang banyak. |
Beraja di hati, bersultan di mata (beraja di mata, bersultan di hati). | menurutkan kemauan sendiri. |
Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. | bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. |
Beranak tiada berbidan. | mendapat kesusahan (kecelakaan dan sebagainya) karena salahnya sendiri. |
Berani hilang tak hilang, berani mati tak mati. | melakukan pekerjaan hendaklah jangan tanggung-tanggung atau takut-takut. |
Berani malu, takut mati. | berani melakukan pekerjaan terlarang, setelah ketahuan baru menyesal. |
Berani menjual, berani membeli (berani pegang, berani tanggung). | jika berani mengatakan (memerintahkan), hendaknya berani melakukan juga. |
Berani sendok pengedang, air hangat direnanginya. | perihal orang berani, tetapi bodoh. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf B
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Berapa berat mata memandang, berat juga bahu memikul. | betapapun menderita orang melihat, lebih menderita orang yang mengalami (kesusahan dan sebagainya). |
Berarak ke tebing. | melakukan pekerjaan yang mendapatkan kecelakaan atau kerugian. |
Berarak tidak berlari. | berbuat sebagaimana mestinya. |
Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. | bersama-sama dalam suka dan duka; suka duka, baik buruk sama-sama ditanggung. |
Berat sepikul, ringan sejinjing. | bersama- sama dalam suka dan duka. |
Berbilang dari esa, mengaji dari alif. | mengerjakan sesuatu hendaknya dari permulaan (menurut aturan). |
Berbuat jahat jangan sekali, terbawa cemar segala ahli. | jangan sekali-kali berbuat jahat karena nama baik keluarga akan terbawa-bawa menjadi buruk. |
Berbukit di balik pendakian. | lepas dari kesukaran yang satu mendapat kesukaran lain. |
Bercekak henti, silat terkenang. | buah pikiran yang sudah terlambat tidak ada gunanya. |
Bercerai sudah, talak tidak. | sudah berpisah, tetapi belum sah diceraikan. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf B
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Bercerai tidak bertalak. | pertalian suami-istri yang tidak sah (kalau bercerai tidak usah menjatuhkan talak). |
Berdiang di abu dingin. | tidak mendapat apa-apa (dari saudara, tuan rumah, dan sebagainya). |
Berebut buluh tamiang belah. | berkelahi memperebutkan sesuatu yang tidak berharga. |
Berebut buluh tamiang hanyut, tangan luka buluh tamiang tak dapat. | dua orang yang memperebutkan sesuatu sampai luka-luka, tetapi tidak ada hasilnya. |
Berebut lontong tanpa isi. | berlomba-lomba memperoleh sesuatu yang tidak berguna. |
Berendam sesayak air, berpaut sejengkal tali. | hidup serba kekurangan; penghidupan yang sangat susah (serba kekurangan). |
Bergaduk diri, saku-saku diterbangkan angin. | banyak membual, tetapi kantongnya kosong. |
Bergantung di ujung kuku. | dalam keadaan yang sangat berbahaya. |
Bergantung pada rambut sehelai. | berada dalam keadaan yang sangat sulit (bahaya). |
Bergantung pada tali rapuh. | menyandarkan hidupnya pada orang (jabatan, pekerjaan, dan sebagainya) yang lemah atau tidak tetap. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf B
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Bergantung tidak bertali (sehasta tali). | perempuan yang ditinggalkan suaminya, tetapi tidak pula diceraikan; keadaan seorang gundik yang tidak sah. |
Berguru dahulu sebelum bergurau. | belajar dahulu sebelum bersenang-senang. |
Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi. | ilmu yang dituntut secara tidak sempurna, tidak akan berfaedah. |
Berhakim kepada beruk. | meminta pengadilan kepada orang yang tamak niscaya akan rugi. |
Berhati baja, berurat kawat. | tabah dan keras hati. |
Berhitung nasib peruntungan. | membicarakan nasib. |
Beriak tanda tak dalam, berguncang tanda tak penuh. | orang yang suka menyombong pertanda kurang dalam pengetahuannya. |
Berjalan peliharakan kaki, berkata peliharakan lidah. | ingat-ingat selalu dalam berbuat sesuatu. |
Berjalan sampai ke batas, berlayar sampai ke pulau. | segala usaha hendaknya sampai kepada maksudnya. |
Berjalan selangkah menghadap surut, berkata sepatah dipikirkan. | selalu ingat-ingat (hati-hati) dalam melakukan pekerjaan apa pun. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar