Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf L
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Laut ditimba akan kering. | betapa pun banyaknya harta, jika selalu dibelanjakan, akhirnya akan habis juga. |
Laut madu berpantaikan sakar (gula). | perkataan yang manis keluar dari mulut orang yang baik rupanya. |
Laut mana yang tak berombak, bumi mana yang tak ditimpa hujan. | bagaimanapun manusia tidak akan luput dari kekhilafan (kesalahan). |
Layang-layang putus talinya. | seseorang yang sudah putus harapan, sudah tidak berdaya lagi, hanya terserah kepada nasib. |
Layar menimpa tiang. | kawan menjadi lawan. |
Lebih baik mati berkalang tanah daripada hidup bercermin bangkai. | lebih baik mati daripada menanggung malu. |
Lebih berharga mutiara sebutir daripada pasir sepantai. | seseorang yang baik, meskipun ia tidak kaya, jauh lebih berharga dan mulia daripada orang kaya yang jahat dan jahil. |
Lemak manis jangan ditelan, pahit jangan dimuntahkan. | suatu perundingan, jikalau baik sekalipun jangan terus diterima dan jika kurang baik jangan pula terus ditolak, hendaklah dipikirkan dalam-dalam dan ditimbang baik-baik dahulu baik jeleknya. |
Lemak penyelar daging. | memboroskan harta benda tuannya. |
Lempar batu sembunyi tangan. | berbuat kurang baik kepada orang, lalu berpura-pura tidak tahu; melakukan sesuatu (kegiatan dan sebagainya) tetapi kemudian berdiam diri seolah-olah tidak tahu-menahu. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf L
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Lengan bagai lilin dituang. | lengan yang indah bentuknya. |
Lengan seperti sulur bakung. | lengan yang halus di ujung, besar di tengah, dan bulat di pangkalnya. |
Lepas bantal berganti tikar. | seorang laki-laki kawin dengan saudara perempuan atau keluarga istrinya yang meninggal. |
Lepas dari mulut harimau jatuh ke mulut buaya. | lepas dari bahaya yang besar, lalu jatuh ke dalam bahaya yang lebih besar lagi. |
Lesung mencari alu. | perempuan mencari laki-laki. |
Lewat dari manis, masam, lewat dari harum, busuk. | perihal orang yang mula-mula berkasih-kasihan sangat mesra, tetapi kemudian, selalu berselisih dan bertengkar. |
Licin bagai belut. | cerdik dan licik sehingga susah menghadapinya (menangkapnya). |
Licin karena minyak berminta, elok karena kain berselang. | sindiran untuk merendahkan orang yang angkuh karena harta atau barang yang dipinjam. |
Lidah tak bertulang. | mudah saja mengatakan (menjanjikan) sesuatu yang berat adalah melaksanakannya; asal berkata, mudah berjanji mudah pula mengingkarinya. |
Lihat anak, pandang menantu. | segala urusan anak hendaklah ditimbang-timbang dahulu apakah hal itu akan menimbulkan keadaan yang tidak baik pada menantu, sekalipun hal itu akan menguntungkan anak itu sendiri; setiap pekerjaan hendaklah ditimbang-timbang, jika baik bagi diri sendiri dan baik pula bagi orang lain, maka baru dilakukan; pekerjaan (hal dan sebagainya) hendaklah ditimbang, di samping baik bagi diri sendiri hendaknya baik juga bagi orang lain. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf L
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Limau masak sebelah, perahu karam sekerat. | aturan (hukum dan sebagainya) yang tidak adil, membeda-bedakan golongan, kedudukan, dan sebagainya, tidak sama rata. |
Lonjak bagai labu dibenam. | orang yang sombong. |
Lopak jadi perigi. | naik derajat (orang miskin menjadi kaya dan sebagainya). |
Lubuk akal lautan (= tepian) ilmu (= budi). | sangat luas dan banyak pengetahuannya. |
Lubuk dalam, si kitang yang empunya. | setiap orang berkuasa di lingkungan sendiri. |
Lubuk menjadi pantai, pantai menjadi lubuk. | segala sesuatu tiada tetap. |
Lulus jarum lulus kelindan. | jika maksud yang satu sudah tercapai maksud yang lain dapat diharapkan tercapai pula. |
Lulus tidak berselam, hilang tidak bercari. | orang yang menderita sengsara, tetapi tidak ada yang mau menolong. |
Lunak disudu, keras ditakik. | yang penurut diperlakukan dengan lemah lembut, sedangkan yang melawan harus ditindak dengan tegas. |
Lunak gigi dari lidah. | lemah lembut. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf L
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Lupa kacang akan kulitnya. | lupa akan asalnya; tidak tahu diri. |
Lupak jadi perigi. | naik derajat (kedudukan) seperti orang miskin menjadi kaya. |
Lurus bagai piarit. | orang yang tampak baik, tetapi berhati jahat. |
Lurus macam bendul. | sangat jujur. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar