Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf S
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Sudah biasa makan kerak. | sudah biasa mengalami kesukaran. |
Sudah dapat gading bertuah , tanduk tiada berguna lagi. | setelah mendapatkan yang lebih baik, yang kurang baik ditinggalkan;. |
Sudah di depan mata. | sudah dekat (hampir datang). |
Sudah dieban dihela pula. | menderita berbagai-bagai kemalangan (kecelakaan dan sebagainya) terus-menerus. |
Sudah diheban dihela pula. | menderita berbagai kecelakaan terus-menerus. |
Sudah dikecek, dikecong pula. | dua kali tertipu. |
Sudah gaharu cendana pula (sudah tahu bertanya pula). | pura-pura tidak tahu. |
Sudah genap bilangannya. | sudah sampai ajalnya. |
Sudah jatuh ditimpa tangga. | mendapat kesusahan (kecelakaan) secara berturut-turut. |
Sudah kenyang makan kerak. | sudah banyak pengalaman. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf S
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Sudah lulus maka hendak melantai. | sudah celaka baru ingat. |
Sudah makan, bismillah. | suatu pekerjaan atau rundingan yang dilakukan terbalik, jadi tidak mengikuti aturan. |
Sudah masuk angin. | perihal suatu perkara yang sudah dicampuri orang lain sehingga tidak benar lagi;. |
Sudah mati kutunya. | sudah hilang kekuatannya; tidak berbuat apa-apa lagi; celah;. |
Sudah mengilang membajak pula. | tidak henti-hentinya bekerja (menderita kesusahan dan sebagainya). |
Sudah panas berbaju pula. | orang yang sedang dalam keadaan susah bertambah susah karena peristiwa yang menimpanya. |
Sudah seasam segaramnya. | sudah baik benar (tidak ada celanya); sudah tidak ada celanya (tentang pekerjaan, perbuatan). |
Sudah tahu peria pahit. | penyesalan yang sia-sia saja (sebab sudah tahu kurang baik, tetapi diperbuat juga). |
Sudah terantuk baru tengadah. | baru sadar sesudah merugi (menderita kecelakaan). |
Sudah terlalu hilir malam, apa hendak dikata lagi. | perbuatan salah yang terlanjur. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf S
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Sudah tidak tersudu oleh angsa, baharu diberikan kepada itik. | orang kecil hanya beroleh apa-apa yang tidak dapat digunakan oleh orang besar. |
Sukar kaji pada orang alim, sukar uang pada orang kaya. | orang pandai biasanya baru mau memutuskan suatu persoalan apabila sudah dipertimbangkan dalam-dalam; orang kaya baru mau mengeluarkan uang kalau ada untungnya. |
Sukat air menjadi batu. | tidak mungkin. |
Sukatannya sudah penuh. | sudah sampai ajalnya. |
Suku tak boleh dianjak, malu tak boleh diagih. | orang yang sekaum harus sehina semalu (hina seorang hina semuanya, malu seorang malu semuanya). |
Sumbing meluaki, retak melampaui tara (garis). | kesalahan besar. |
Sumur digali air terbit. | beroleh sesuatu lebih daripada yang diharapkan. |
Sungguhpun kawat yang dibentuk, ikan di laut yang diadang. | sungguhpun tampaknya tidak ada suatu maksud, tetapi ada juga yang dituju. |
Surat atas batu. | adat yang terpakai selamanya. |
Susu dibalas dengan tuba (air susu dibalas dengan air tuba). | kebaikan dibalas dengan kejahatan. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf S
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Syariat palu-memalu, hakikat balas-membalas. | baik dibalas dengan baik, jahat dibalas dengan jahat. |
Syariat palu-memalu, pada hakikatnya adalah balas-membalas. | kebaikan harus dibalas dengan kebaikan. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar