Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf M
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Mabuk agak-agak (kira-kira). | tidak berbuat apa-apa, hanya melamun, asyik berangan-angan. |
Mabuk di enggang lalu. | sangat tertarik hatinya kepada orang yang belum dikenal. |
Macam tapai mengairi dirinya. | siapa yang salah akhirnya akan terhukum juga. |
Madu satu tong, jika rembes, rembesnya pun madu jua. | jika baik asalnya, turunannya pun baik juga. |
Mahal dibeli, sukar dijual (mahal tak dapat dibeli, murah tak dapat diminta). | sesuatu yang sukar diperoleh. |
Makan bersabitkan. | orang yang senang, tiada bekerja dan dapat makan minum yang cukup, misalnya dari istri yang kaya dan pemurah. |
Makan bubur panas-panas. | terlalu berharap akan beroleh rezeki, lalu bertindak tergesa-gesa sehingga kecewa jadinya. |
Makan hati berulam jantung. | bersusah hati karena perbuatan salah seorang teman karib; dikatakan kepada orang yang sangat bersedih hati. |
Makan masak mentah. | tidak membedakan halal dan haram. |
Makan sudah terhidang, jamu belum jua datang. | gadis yang telah besar, sudah patut bersuami, tetapi orang belum ada yang datang meminangnya. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf M
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Makan upas berulam racun. | orang yang dalam kesusahan dan duka cita karena diliputi marabahaya yang besar. |
Makanan enggang akan dimakan pipit. | hendak melakukan sesuatu yang tidak sepadan dengan tarafnya (kesanggupan dan sebagainya). |
Maksud bagai maksud manau. | menghendaki sesuatu yang tidak mungkin tercapai. |
Malam berselimut embun, siang bertudung awan. | tidak berumah (miskin sekali). |
Malang celaka raja genggang, anak terbeli tunjang hilang. | hal orang yang malang, waktu diperoleh maksud yang kedua, yang sudah di tangan hilang pula. |
Malang tak berbau. | kecelakaan tidak dapat diketahui sebelumnya. |
Malang tak boleh ditolak, mujur tak boleh diraih. | nasib buruk tidak dapat dicari-cari. |
Maling berteriak maling. | mendahului orang menyorakkan suatu kesalahan (kejahatan) supaya tidak dituduh orang. |
Malu berkayuh, perahu hanyut. | kalau segan berusaha tidak akan mendapat kemajuan. |
Malu kalau anak harimau menjadi anak kucing (kambing). | tidak sepatutnya kalau anak orang baik-baik atau pandai menjadi jahat atau bodoh. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf M
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Malu makan, perut lapar. | kalau tidak mau berikhtiar, tidak akan mendapat kemajuan. |
Malu tercoreng di kening (dahi). | mendapat malu besar. |
Mana busuk yang tidak berbau. | kejahatan (kesalahan) akhirnya akan ketahuan juga. |
Mandi (berendam) tak basah. | berbuat sesuatu tanpa mengacuhkan teguran atau peringatan; tidak menaruh perasaan (belas kasihan). |
Mandi dalam cupak. | serba tanggung (tidak cukup). |
Mandi sedirus. | mendapat pujian yang belum pada tempatnya. |
Manikam sudah menjadi sekam. | tidak berguna lagi; tidak berharga lagi. |
Manis daging. | orang yang biasa dituduh melakukan salah satu kejahatan, padahal ia tidak bersalah. |
Manis jangan lekas ditelan, pahit jangan lekas dimuntahkan. | segala sesuatu hendaknya ditimbang baik-baik dahulu sebelum diterima atau ditolak. |
Manis mulutnya bercakap seperti sautan manisan, di dalam bagai empedu. | mulut manis (perkataan yang manis-manis) biasanya berisi tipu semu di dalamnya. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf M
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Manis seperti gula derawa (manis bagai gula jawa). | berpatutan, ibarat dua orang suami-istri yang sama elok rupanya. |
Manusia mati meninggalkan nama (harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading). | orang terkenal walaupun sudah meninggal, ia masih tetap dikenang. |
Manusia mengikhtiarkan, allah menakdirkan. | ikhtiar atau akal budi ada di tangan manusia, jadi orang harus bekerja sekeras-kerasnya untuk mencapai tujuannya, tetapi berhasil tidaknya usaha itu bergantung pada takdir Tuhan. |
Manusia tahan kias, binatang tahan palu. | mengajar manusia dengan sindiran sudah cukup, tetapi mengajar binatang harus dengan pukulan. |
Manusia tertarik oleh tanah airnya, anjing tertarik oleh piringnya. | orang yang berakal itu jauh pemandangannya, tetapi orang yang bodoh hanya memikirkan keperluan perutnya, kalau ia telah kenyang sudah tidak menghendaki apa-apa lagi. |
Mara hinggap mara terbang, enggang lalu ranting patah. | seseorang yang tidak berbuat suatu kesalahan, tetapi pada waktu terjadi suatu kejahatan ia yang dituduh berbuat kesalahan itu. |
Mara jangan dipukat, rezeki jangan ditolak. | jangan mencari-cari bahaya atau kecelakaan. |
Marah akan tikus rengkiang dibakar. | karena takut (tidak suka dan sebagainya) pada sesuatu yang kecil, dibuangnya (dirusakkannya) sesuatu yang lebih besar dan berharga, yang melibatkan sesuatu yang kecil tersebut. |
Masak buah rumbia. | perkara yang mustahil terjadi, atau yang tidak mungkin diperoleh. |
Masak di luar, mentah di dalam. | orang yang kelihatan baik pada lahirnya, tetapi hatinya jahat; mulut manis tetapi hati busuk. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar