Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf M
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Masak malam, mentah pagi (siang). | suatu hal yang telah putus (sudah jadi), tetapi tidak lama kemudian berubah. |
Masih berbau pupuk jeringau. | masih muda sekali (belum berpengalaman). |
Masin lidahnya (perkataanya). | perkataannya selalu dituruti (dikabulkan) orang; pandai berkata-kata. |
Masin mulutnya. | apa yang dikatakannya terjadi. |
Masuk dari kuping kiri keluar lewat kuping kanan. | tidak mendengarkan nasihat. |
Masuk kandang kambing mengembik, masuk kandang kerbau menguak. | menyesuaikan diri dengan tempat dan keadaan. |
Masuk ke telinga kanan, keluar ke telinga kiri. | tidak dimasukkan ke dalam ingatan (tentang nasihat, pelajaran). |
Masuk lima keluar sepuluh. | belanja yang dikeluarkan jauh lebih besar daripada penghasilan (pendapatan). |
Masuk sarang harimau. | terperangkap ke dalam suatu bahaya besar. |
Masuk tak genap, keluar tak ganjil. | orang yang tidak berharga dalam masyarakat. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf M
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Masuk tiga, keluar empat. | pengeluaran lebih besar daripada pendapatan. |
Mata memandang apa hendak sakit, bahu memikul timpa perasaan (seberapa berat mata menentang, berat jua bahu memikul). | berapa jua susah orang melihat suatu penderitaan yang ditanggung oleh orang lain, terlebih susah jua orang yang menanggungnya. |
Mata tidur, bantal terjaga. | seorang istri yang berlaku serong ketika suaminya sangat percaya akan kelurusannya. |
Matahari itu bolehkah ditutup dengan nyiru. | suatu kebenaran yang nyata itu dapatkah dilindungkan atau disembunyikan. |
Mati anak berkalang bapak, mati bapak berkalang anak. | anak dan bapak wajib tolong-menolong. |
Mati ayam, mati tungaunya. | jika tuannya celaka, anak buahnya ikut merasakan celaka juga. |
Mati berkafan cindai. | mati dengan nama baik (terhormat). |
Mati dicatuk katak. | orang yang berkuasa dikalahkan oleh orang yang lemah. |
Mati dikandung tanah. | mati (dipendam di dalam tanah). |
Mati enau tinggal di rimba. | orang kecil jika sudah mati namanya tidak akan disebut-sebut lagi. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf M
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Mati gajah tidak dapat belalainya, mati harimau tidak dapat belangnya. | tahu melakukan perbuatan jahat dan tahu pula menyembunyikan dan menghilangkannya. |
Mati ikan karena umpan, mati sahaya karena budi. | manusia dapat dibujuk atau dikuasai dengan budi atau mulut manis. |
Mati kuang karena bunyi. | mendapat bencana karena kesombongan (perbuatan) sendiri. |
Mati kuau karena bunyinya. | mendapat kecelakaan karena kata-katanya sendiri. |
Mati puyuh hendakkan ekor. | menghendaki sesuatu yang tidak mungkin tercapai. |
Mati rusa karena tanduknya. | sesuatu yang menjadi kemegahan itu, kadang-kadang mencelakakan. |
Mati seladang. | beristri seorang saja; saling setia sampai tua; sehidup semati (tentang suami istri). |
Mati semut karena gula (manisan). | orang yang mendapat bencana (tertipu dan sebagainya) karena bujuk dan rayuan yang menyenangkan. |
Mati tidak akan menyesal, luka tidak akan menyiuk. | sudah berketetapan hati untuk melakukan sesuatu dan tidak akan menyesal atau mengumpat kemudian jika timbul peristiwa yang tidak baik karena perbuatan itu. |
Mati-mati berdawat biar hitam (mati-mati mandi biar basah). | tiap-tiap pekerjaan janganlah dilakukan kepalang tanggung, janganlah diusahakan separuh jalan melainkan dikerjakan sampai pada kesudahannya. |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf M
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Mati-mati berminyak biar licin. | setiap pekerjaan janganlah kepalang, jangan diusahakan separuh jalan, tetapi dikerjakan sampai selesai. |
Mayang menolak seludang. | melupakan orang yang telah memelihara sejak kecil. |
Melakak kucing di dapur. | berbuat aniaya dengan cara yang mudah. |
Melanggar benang hitam. | melanggar pantangan; melanggar adat resam. |
Melangkahi ular. | melakukan sesuatu yang berbahaya. |
Melanting menuju tampuk, berkata menuju benar. | dalam rapat (perundingan), kita harus menggunakan dasar kebenaran dan kejujuran. |
Melanting menuju tampuk. | setiap usaha ada maksudnya. |
Melarat panjang. | selalu dalam kesengsaraan. |
Melekatkan kersik ke buluh. | melakukan pekerjaan dengan susah payah, tetapi sia-sia. |
Melepaskan anjing terjepit. | menolong orang yang tidak tahu membalas budi. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar