Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf M
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Menunjukkan ilmu kepada orang menetak. | nasihat yang baik itu tidak berguna bagi orang yang tidak mau menggunakannya. |
Menyandang lemang hangat orang. | menderita akibat perbuatan orang lain. |
Menyandang lukah tiga. | melakukan pekerjaan yang sulit meskipun tidak berat. |
Menyanyikan lagu lama (menyanyikan lagu kuno). | mengutarakan pendapat yang telah usang atau sudah sering dikatakan orang. |
Menyauk kering-kering, membeli habis-habis. | jika menyelidiki (menuntut ilmu dan sebagainya), hendaknya sedalam-dalamnya. |
Menyeladang bagai panas di padang. | suatu kejadian yang terjadi secara merata di mana-mana. |
Menyelami air dalam tonggak. | amat sukar mengajuk hati orang. |
Menyeluduk sama bungkuk, melompat sama patah. | (persahabatan yang) seia sekata, sehina semalu. |
Menyenduk kuah dalam pengat. | pekerjaan yang sia-sia saja. |
Menyimpan embacang busuk. | menyimpan rahasia yang sudah diketahui orang banyak (rahasia umum). |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf M
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Menyinggung mata bisul orang. | mengenai apa yang paling sakit (peka) bagi seseorang. |
Menyisip padi dengan ilalang. | mencampurkan sesuatu yang buruk pada yang baik. |
Menyukat air menjadi batu. | tidak mungkin. |
Menyukat penuh sudah. | sudah habis kesabaran. |
Menyurat di atas air. | melakukan pekerjaan yang sia-sia. |
Menyuruk di balik lalang sehelai (menyuruk di balik lumbung). | menyembunyikan sesuatu yang mudah atau sudah diketahui orang;. |
Menyuruk hilang-hilang, memakan habis-habis. | menyembunyikan suatu kehendak sesempurna-sempurnanya. |
Merah padam mukanya. | marah sekali. |
Meraih pangkur ke dada. | 1 insaf akan dirinya; 2 merasa tersinggung. |
Meraih pekung ke dada. | sengaja mencari kesusahan (malu dan sebagainya). |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf M
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Merajuk kepada yang kasih (sayang). | sesuatu yang tidak mungkin terjadi. |
Merantau di sudut dapur, merantau ke ujung bendul. | pergi mencari penghidupan ke tempat yang tidak berapa jauh. |
Merantau ke ujung bendul. | pergi mencari penghidupan ke tempat yang tidak berapa jauh. |
Merapat sambil berlayar (berlayar sambil memapan). | sekali melakukan pekerjaan, dua tiga maksud tercapai. |
Merawal memulang bukit, cerana menengah kota. | sudah nyata sekali ingin mengajukan suatu permintaan. |
Merayap-rayap seperti kangkung di ulak jamban. | 1 cepat berkembang biak; 2 lekas bertambah besar dan tinggi. |
Merdesa (di) perut kenyang. | adat yang halus hanya dapat dilakukan apabila orang berkecukupan atau kaya. |
Merebus tak empuk. | tidak berubah pendirian; tetap hati (walaupun digoda dan sebagainya); mantap hati. |
Meremas santan di kuku. | meminta sesuatu kepada orang yang tidak punya (menghendaki sesuatu yang tidak mungkin diperoleh). |
Merentan hati. | lekas marah (sakit hati, patah hati). |
Peribahasa Indonesia Berawalan Huruf M
Peribahasa | Arti Peribahasa |
---|---|
Miang tergeser kena miang, terlanggar kena rabasnya. | dikatakan kepada orang yang berkuasa, tidak dapat orang (rakyat) bersalah sedikit pun kepadanya. |
Minta dedak kepada orang mengubik. | minta pertolongan dan sebagainya kepada orang yang tidak punya. |
Minta pucuk pada alu (= menghendaki pucuk alu). | menghendaki sesuatu yang tidak mungkin tercapai. |
Minta sisik pada limbat. | menghendaki sesuatu yang mustahil tercapai. |
Minta tulang kepada lintah. | menghendaki sesuatu yang tidak mungkin dapat dipenuhi. |
Minum darah orang. | banyak merugikan orang dengan mengambil keuntungan yang berlebih-lebih darinya. |
Minum serasa duri, makan serasa lilin, tidur tak lena, mandi tak basah. | hal orang yang sangat bersusah hati sehingga segala sesuatunya tidak berasa enak. |
Minyak dengan air adakah (bolehkah) bercampur? (minyak dan air masa sama). | orang yang bermusuhan atau yang tidak sehaluan mustahil dapat dicampurkan jadi satu. |
Minyak duyung perendang duyung (minyak kita jua yang digorengkannya). | seseorang yang telah menghabiskan harta tuannya. |
Minyak habis sambal tak enak. | dikatakan untuk menyatakan kekecewaan dalam perjodohan anak dengan menantu. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar